ROMA (2018)
ROMA
(2018)
“We are alone. No matter what they tell you, we women are always alone”- Sra, Sofia – Roma (2018)
Directed by Alfonso Cuarón Produced by Alfonso Cuarón, Gabriela
Rodríguez, Nicolas Celis Written by Alfonso
Cuarón Starring Yalitza Aparicio, Marina
de Tavira Cinematography Alfonso
Cuarón Edited by Alfonso Cuarón, Adam
Gough Production companies Espectáculos
Fílmicos El Coyúl, Pimienta Films, Participant Media, Esperanto Filmoj Distributed by Netflix.
IMDB : 8/10
ROTTEN TOMATOES : 96%
META SCORE : 96%
SINOPSIS
Cleo (Yalitza Aparicio), seorang asisten
rumah tangga yang menjalani kehidupannya bersama keluarga menengah atas di
Mexico pada tahun 70-an.
IMO
Roma menjadi salah
satu film yang cantik menurut saya, dengan melibatkan kehidupan karakter wanita
yang berbeda tetapi memiliki nasib yang hampir sama. Alfonso Cuarón yang sebelumnya juga sudah
menyutradai Gravity (2013) ini
berhasil pula membawakan Roma ke ajang nominasi.
Saya bilang film
ini memang bisa disebut salah satu film terbaik di tahun 2018 dan menjadikan
sebagai salah satu favorit saya di tahun tersebut, sepertinya Netflix lumayan
sukses membuat film yang menarik seperti Annihilation
pada tahun 2018 kemarin. Berlatar di Mexico pada tahun 70-an, Alfonso dan
timnya membuat film ini sangat melekat pada tahun tersebut dan kebetulan dengan
adanya pengambilan gambar secara hitam putih mengingatkan kita dengan film
jadul masa itu.
Cerita dalam film
ini berfokus pada dua karakter perempuan di sini, dilihat pada karakter Cleo
yang merupakan seorang asisten rumah tangga yang bekerja dengan keluarga
menengah dan sang ibu majikan, Sra. Sofia. Menceritakan dengan latar keluarga
menengah yang sebenarnya mungkin akan terlihat bahagia tetapi complicated, saya rasa film ini sangat
realistis dengan kehidupan.
Cleo dan Sra Sofia
memilki nasib yang sama, ketika kekasih dan suami menjauh dari mereka dan
mendapatkan masalah kehidupan yang rumit. Ketika Sofia yang sibuk dengan
pekerjaan beserta masalah pribadi ia dengan suaminya, Cleo ada buat menemani
anak-anaknya dengan kasih sayang, walaupun , Cleo sendiri memilki nasib yang
tidak sama baik pula ketika itu.
Memilki alur yang
cukup lambat dan ditambah dengan pengambilan scene dengan latar hitam putih
tentu saja akan membosankan ketika ditonton bagi kita yang awam. Saya jujur
sebenarnya cukup bosan, tetapi tentu saja di tangan Alfonso Cuarón dan timnya, Roma tidak terlalu membosankan dan sangatlah cantik. Saya sedikit
teringat dengan Paterson (2016) yang
memilki cerita realis dan anti-climax,
tetapi tidak membosankan begitu juga yang saya rasakan dengan Roma saat ini.
Salah satu hal
yang menarik disini adalah pembawaan karakter Cleo oleh Yalitza Aparicio dengan
pembawaan yang berbeda dan sangat natural, dan Yalitza Aparicio merupakan bukan
berasal dari professional tetapi berhasil
masuk nominasi sekelas Golden Globe.
Tentu saja ini luar biasa, begitu pula dengan Sra Sofia dengan memilki karakter
seorang ibu majikan yang sebenarnya memiliki masalah juga dengan suaminya tentu
saja Marina De Tavira bermain sama sekali sangat baik.
Roma juga sempat
diprotes karena tidak ditayangkan secara layar lebar mengingat banyak yang
kecewa ketika sebuah Masterpiece tidak ditayangkan secara umum malah tayang di
Netflix. Saya setuju dan tidak setuju dengan perihal tersebut. Film ini memang
bagus dan saya rasa memang pantas setiap orang boleh menikmati secara seksama,
tetapi tentu saja film ini juga bisa terasa sangat eksklusif.
Pembawaan cerita
yang menarik dengan sinematik yan sangat sempurna, ditambah dengan acting kedua
peran perempuan di film ini menjadi sebuah nilai plus tersendiri. Apalagi film
ini menunjukkan unsur feminisme yang cukup kuat ketika menghadirkan wanita-wanita
tangguh. Saya tidak akan kecewa dengan film ini.
Final Thoughts
Roma film yang
pantas buat masuk ajang nominasi bergengsi, saya rasa dengan segala sesuatu
yang telah dikerahkan oleh tim produksinya tentu saja tidak mengecewakan. Bagi
saya sendiri sepertinya Roma merupakan salah satu film terbaik di tahun 2018
selain BlackKklansman (2018). Film ini memanjakan sesuatu tersendiri bagi saya
terhadap plot, visual, dan akting yang menawan.
THIRTEENTALKS : 9/10