REVIEW KUNG FU PANDA 2 (2011)
Kung Fu Panda 2 (2011) by Jennifer Yuh Nelson
“You know, guys, I never expected to die like this. I thought I'd meet a nice girl, settle down, and then she'd eat my head”
IMDB: 7,2/10
ROTTEN TOMATOES: 81%
Metacritics: 61%
Dreamworks merupakan salah satu studio yang memproduksi film animasi yang gak ngebosenin amat, tapi memuaskan (ini menurut saya…ya) dengan beberapa series besar seperti Shrek yang jujur aja, adegan penyelamatan Princess Fiona ketika ball di Shrek 2 itu iconic sekali, How to Train Your Dragon, Madagascar, Ice Age dan terakhir adalah Kungfu Panda. Kali ini saya mau membahas Kung Fu Panda 2, yang menurut saya sebagai salah satu sequel film animasi yang saya sudah tonton.
Kung Fu Panda 2 menceritakan Xiao Po, merupakan panda yang akhirnya jadi dragon warrior bersama teman-teman seperguruan kungfunya Tigress, Viper, Mantis, Viper, Monkey, Crane dan Master Shifu. Di balik cerita keberhasilannya di kung fu dan as always, we all know how an animation with HEA ending works. Po diminta oleh Master Shifu untuk ke Gongmen City dalam menyelamatkan dua master kungfu yang ditahan oleh Lord Shen.
Trilogy dari film ini merupakan film dengan animasi yang ikonik dengan humor, saya belum yakin Kung Fu panda akan ada yang keempat atau tidak. Tetapi, saya sangat ingin meng-highlight Kung Fu Panda 2 ini, karena duh…rasanya saya mau bilang ini merupakan salah satu dari jajaran film animasi terbaik di segi cerita hingga animasinya. Ciamik.
Layaknya kartun lainnya, yang selalu mengharapkan happy ending dengan menghasilkan penghakiman luar biasa terhadap si antagonis (typical Disney movies) dan pesan moral, Kung Fu Panda juga tidak ada bedanya, tetapi memang didukung dengan scriptwriting yang baik, menceritakan karakter Po yang konyol ternyata merupakan ahli Kungfu dan bukan cuma anak juragan mie. Dalam film ini, Po pun sempat dibahas tentang masa lalunya *spoiler* yang akan dilanjutkan ke film selanjutnya atau bahkan Lord Shen yang merupakan antagonis utama di seri ini. Beberapa adegan yang bikin saya jauh lebih lembek dari agar-agar adalah dimana hubungan Po dengan Mr. Ping, yang merupakan ayah angkatnya si Po, heartwarming.
![]() |
credit : imdb.com |
Kung Fu Panda menggandeng aktor dan aktris sebagai voice actor karakter mereka yang kebetulan merupakan A-list, seperti Lord Shen ini. Lord Shen disuarakan oleh Gary Oldman, dengan karakter seekor burung merak yang menjadi penguasa di Gongmen City, yang dibawakan oleh Gary Oldman sangat mantap dan kalau boleh, saya menganggap kalau Lord Shen merupakan villain terbaik dibanding dua villain lain yang ada di Kung Fu Panda universe, karena memang luar biasa berasa sekali karakternya. He was cunning and megalomaniac. Tidak jauh beda dengan Scar dengan Jeremy Irons di Lion King, karakternya terasa nyata sekali. Terasa sekali di bagian awal pertemuannya dengan Po.
“The only reason you are still alive is that I find your stupidity mildly amusing”
Tentunya dengan Jack Black dan Po, Lucy Liu, Michelle Yeoh, Jackie Chan bahkan Tigress yang dilengkapi suara seksinya Angelina Jolie berhasil melengkapi film ini dengan sempurna dan animator yang menghasilkan animasi yang cantik, memanfaatkan budget luar biasa besar memang harus fardhu ain. Jennifer Yuh Nelson bersama timnya menjadikan film Kung Fu Panda 2 masuk jajaran 84th Academy Awards untuk film animasi, dan berhasil menjadi film animasi dengan pendapatan terbanyak yang disutradai oleh sutradara wanita.
Pada akhirnya, memang film animasi pada umumnya menjadikan moral sebagai kunci alur cerita, Kung Fu Panda 2 dengan nilai moral mengendalikan diri, yang cukup baik untuk ditangkap bagi semua kalangan umur. Apalagi ketika pandemi seperti ini yang bisa dijadikan tontonan cocok dalam mengisi kekosongan hidup. Kung Fu Panda 2 berhasil membuat saya nangis empat kali dan terpukau juga, mungkin terdengar bias tetapi memang rasanya, saya tetap ingin menyatakan kalau Kung Fu Panda 2 merupakan salah satu film animasi yang tidak sia-sia menghabiskan waktu 91 menit hidup kalian.
THIRTEENTALKS: 9,0/10