QUICK REVIEW : LADY BIRD (2017)
Lady Bird (2017) by Greta Gerwig
“I want you to be the very best version of yourself that you can be”“What if this is the best version?”
Rotten
Tomatoes : 99%
IMDB
: 7,4/10
Saya kalau udah quick review berarti kemalasan saya
semakin bertambah atau lagi parahnya, kebetulan dalam dua bulan ini, saya
semakin malas dan iseng-iseng aja menulis review film yang sudah saya tonton
dan malas menambahkan info tambahan untuk review yang cukup panjang. Jadi
beginilah saya.
Review sebelumnya
yang mengenai Frances Ha dan saya yang sudah mencap diri saya yang payah ini
menjadi pengagum karyanya Greta Gerwig pun pada akhirnya kembali membahas film
yang kebetulan ia sutradai dan setahun yang lalu telah menjadi salah satu film
yang memiliki banyak nominasi, Lady Bird.
Lady Bird
merupakan salah satu film coming of age
yang bagus, dan dengan rating yang nyaris sempurna di Rotten Tomatoes, saya menyakinkan diri untuk menonton film ini
karena Greta Gerwig yang sudah berhasil memukau saya.
Kalau kamu yang
pernah merasakan kehidupan SMA yang biasa saja dan merasakan gimana pencarian
jati diri dengan jiwa labil remaja. Percayalah, film ini merupakan salah satu
yang bisa membuat kita sama-sama merasakan hal tersebut. Bercerita Christine “Lady Bird” McPherson (Saoirse
Ronan) yang merupakan seorang remaja
SMA akhir tahun dengan pencarian jati dirinya ketika di SMA, punya pacar,
pertemanan hinggan perkuliahan.
Saya pas SMA kelas
tiga, dua tahun yang lalu juga sama-sama ngerasain cari jati diri- sekarang pun
masih kok- dan I can relate about her
soal pencarian jati diri dan perkuliahan hingga permasalahan antara ibu dan
anak. Bukankah kita semua juga begitu? Lady Bird yang merupakan julukkan
dirinya, tentu saja hampir mirip dengan kehidupan saya ketika SMA yang payah
sekali kecuali saya emang gak secakep Saoirse Ronan, apalagi punya pacar kayak
Timothée Chalamet ataupun Lucas Hedges.
Saya emang gak
ragu pas Lady Bird ini menjadi salah satu film terbaik dengan scoring dari
kritikus nyaris sempurna, karena peran yang dimainkan oleh Saoirse Ronan
sebagai Lady Bird dan ibunya yang sangat natural. Bahkan setiap karakter film
ini memilki porsi yang pas. Greta Gerwig berhasil membuat Saoirse dan pemeran
lainnya dengan alami sendiri. Apalagi hubungan ia dengan ibunya (Laurie Metcalf) yang kita semua mungkin pernah merasakan
hal yang sama. Mungkin juga dengan pertemanannya dengan Julie yang manis baget
serta hubungan ia dengan ayahnya yang sama eratnya. Lady Bird memiliki komposisi
cerita yang baik.
Lady bird dengan
komposisi yang tepat sehingga bisa mengantarakn film ini menjadi jajaran film
terbaik, saya sendiri yang memang merasakan hal yang payah ketika SMA pun bisa
sama-sama “can relate” dengan keadaan
yang ada pada diri Lady Bird.
THIRTEENTALKS : 9,0/10